Sunday, March 18, 2018

Blogtour + Giveaway: Arteri(o)


Detail Buku
Judul: Arteri(o) 
Penulis: SJ. Munkian
Editor: Auliya Millatina Fajwah
Desainer Cover: Heriyana Darsono
Penerbit: Bitread Publishing
Cetakan: 2017
Tebal: 410 halaman
ISBN: 978-602-5634-3-6

Blurb
Seseorang yang menekuni bidang medis umumnya berperingai ramah, penyabar, dan punya kepedulian yang tinggi untuk menolong mereka yang terluka, tetapi itu tidak berlaku bagi Zag Waringga, dia tipikal pemarah, emosian, juga pendendam. Alih-alih menciptakan ramuan yang dapat menyembuhkan, Zag justru menciptakan racun paling mematikan. Lain halnya dengan Nawacita, dia adalah sosok yang begitu perhatian, penuh belas kasihan, tetapi terlampau naif, padahal dia memiliki potensi istimewa yang selangka bintang jatuh, yakni merasakan detak jantung beserta aliran darah secara terperinci.

Arteri(o) akan mendenyutkan sebuah kisah yang berangkat dari pertanyaan: apakah tempat yang kini kau tempati sudah tepat? Bagaimana jika itu tidak sesuai dengan karakter dan tujuan hidupmu? Apakah petuah di mana pun kau ditempatkan Tuhan selalu punya alasan, perlu direvisi?

Arteri(o) sebagai pembuluh yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh, akan mengajakmu ke dunia yang lain dari pada yang lain, kisah yang meletupkan fantasi, aksi, konspirasi, dan tentu saja romansa yang tepat menghujam jantungmu.

Aku ingin menjadi arteri sang pembuluh, yang bersama degup terjujurmu mengarungi setiap ruas jaringan tanpa sekalipun berpikir melewatkannya.

Dibaca
5 - 11 Maret 2018

Review
Akhirnya, sejak kemunculan novel pertamanya beberapa tahun yang lalu, kini telah hadir kembali karya terbaru dari  SJ. Munkian. Setelah Maneken, saya memang menunggu karya selanjutnya dari penulis muda berpotensi ini. Penantian saya pun terjawab dengan lahirnya Arteri(o) di awal tahun 2018--yang konsepnya sudah dimulai sejak penulisnya duduk di bangku SMP. Wuih....

Arteri(o) merupakan novel fantasi, sesuai dengan spesialisasi sang penulis. Dari cover-nya saja, saya sudah yakin bahwa novel ini menjanjikan cerita yang keren. Teman-teman perhatikan deh gambar pada cover-nya. Meskipun dibolak-balik, judulnya bisa tetap dibaca Arteri(o). Anak saya--yang berusia 7 tahun-pun telah membuktikannya. "Bunda, judulnya dibaca dari sini atau dibaca dari sana, sama ya," katanya antusias. "Iya sayang, itu namanya ambigram," hihihi....

Memang isinya tentang apa sih? Apa pula arti dari Arteri(o)?

Jadi, kisah dalam novel ini dibuka dengan penuturan Zag Waringga tentang lima jurusan di Akademi yang berada di Kartanaraya. Yaitu:
  • Lazuar adalah mereka yang mencintai ilmu hayati.
  • Vitaera adalah mereka yang mendalami ilmu tentang manusia.
  • Arterio adalah mereka yang menggandrungi ilmu tentang kesehatan.
  • Pragma adalah mereka yang menekuni ilmu praktis.
  • Zewira adalah mereka yang memaknai tentang kedalaman pikiran dan kekuatan.

Kelima jurusan tersebut bukan hanya merupakan cabang ilmu, namun juga menjadi status sosial yang berlaku seumur hidup. Zag berada di Arterio. Sayang, dia sama sekali tidak merasa bangga, bahkan benci menyandang statusnya.

Novel ini memang diawali dengan pembuka yang menarik dan membuat penasaran. Saya jadi bertanya-tanya, apa sih yang menyebabkan Zag bersikap dingin, senang menyendiri, dan selalu marah-marah. Padahal dia sangat pandai loh meracik ramuan. Di mata pelajaran Racik Ramuan, saat banyak teman sekelas yang gagal, Zag berhasil membuat Angkara atau ramuan kemarahan dan Balada atau ramuan kesedihan.

Namun Zag juga lebih sering membuat jenis ramuan pembunuh daripada ramuan penyembuh. Seperti yang terjadi pada mata pelajaran Farmacipta, dia malah menciptakan ramuan penghilang kesadaran, penghambat fungsi syaraf sementara, pengurang detak jantung, dan peningkat kerabunan.

Hobinya pun menyelinap ke Laboratorium Tumbuhan Kuno dan Racun serta membuat dua macam ramuan terlarang. Salah satunya adalah Sommosa yaitu ramuan perusak yang paling mengerikan.

Ternyata sikap Zag tersebut disebabkan oleh dua hal. Selain karena Arterio bukan jurusan yang populer--karena masyarakat Kartanaraya memiliki tingkat kesehatan yang sangat baik dan tidak pernah sakit, juga karena Zag menyimpan dendam atas kematian ayahnya di medan perang sebagai prajurit yang melawan Jaharu beberapa tahun sebelumnya.

Kini Jaharu kembali menyerang Kartanaraya. Pemerintah mengabarkan bahwa mereka telah menguasai sebagian Kota Purwa. Kekecewaan Zag semakin besar karena dia tidak terpilih menjadi bagian dari Laskar Patriot yang akan membantu para Zewira menyelamatkan Kota Purwa. Padahal Zag sudah mempersiapkan diri dengan sangat baik untuk menghadapi ujian, salah satunya dengan sering berlatih bersama Lankurt, sahabatnya di Zewira.

Di Arterio, Zag memiliki dua orang sahabat--Datroit dan Nawacita Lummie, namun Zag sebenarnya terpaksa berteman dengan mereka. Berbeda dengan Zag, sejak kecil Datroit dan Cita memang mendambakan Arterio. Apalagi Cita, dia termasuk murid yang cemerlang di setiap mata pelajaran. Namun karena bakat yang dimilikinya--merasakan serta memanipulasi detak jantung, aliran darah, dan tarikan napas, Cita harus pindah ke Zewira.

Ironis bukan? 

Saya merasa sangat terhibur membaca novel ini. Cerita fantasinya memberikan pengalaman baru yang menyenangkan. Walaupun disajikan dalam jumlah halaman yang cukup tebal, saya bisa tetap menikmati setiap lembar kisahnya. Hal ini disebabkan oleh gaya penuturan yang ringan dan mengalir dipadukan dengan diksi yang tajam ciri khas penulis.

Dari segi pengembangan cerita, penulis benar-benar memperhatikan bagian-bagiannya dengan sangat baik. Mulai dari alur yang dibuat maju mundur, sehingga aliran cerita tidak monoton dan membosankan. Plot yang luar biasa dan twist yang mengejutkan, membuat emosi saya ikut naik turun. Serta konsep dunia baru yang lengkap dan mendetail. Tidak ada adegan yang serba kebetulan, semua sudah ada clue-nya di sepanjang cerita. 

Begitu pun dari segi penokohan. Semua tokoh memiliki karakter yang kuat dan konsisten. Ada dua sudut pandang penceritaan yang digunakan pada cerita ini. Pertama dari sisi Zag, lalu dilanjutkan dari sisi Cita, kemudian kembali dari sisi Zag. Penulis berhasil membedakan keduanya dengan jelas.

Memang sih ada beberapa hal yang disinggung dalam novel ini namun tidak diuraikan lebih lanjut. Pantas saja, karena di akhir cerita penulis menjelaskan bahwa rupanya Arteri(o) ini hanya bagian awal dari beberapa seri yang sedang disiapkan olehnya. Wow! 

Kesimpulannya, recomended. Novel ini bukan hanya menyajikan pencarian jati diri seseorang, tetapi juga menguraikan makna yang begitu dalam dari petuah 'Di mana pun kau ditempatkan, Tuhan selalu punya alasan'. Ditambah lagi, diwarnai pula dengan adegan aksi yang menegangkan serta tentu saja tak ketinggalan cerita romansa yang menghanyutkan. 

"Kenapa cinta sejati dapat menyembuhkan?"
"Sebab cinta sejati mengalir sampai ke jantung."
(Halaman 143)


Giveaway
Apakah teman-teman tertarik juga bertualang di dunia Arteri(o)? Ada kabar baik nih. Saya akan memberikan 1 eksemplar buku Arteri(o) untuk 1 orang pembaca blog ini yang beruntung.

Persyaratannya mudah kok.
Seandainya memiliki kemampuan membuat ramuan seperti Zag, ramuan apa yang akan teman-teman ciptakan? Tuliskan nama ramuan dan fungsinya ya....
  • Jawaban ditulis melalui komentar pada postingan ini dengan format:
Jawaban:
Nama:
Akun Instagram:
Akun Twitter:
Link Share:
  • Giveaway berlangsung pada tanggal 18 - 24 Maret 2018. 
  • Pemenang akan diumumkan paling lambat pada tanggal 28 Maret 2018.

Yuk, ikut dan ajak teman-teman yang lain oke ;)


12 comments:

  1. Seandainya bisa bikin ramuan kayak Zag, aku pengen bikin ramuan yang bisa membuat manusia selalu baik hatinya dan tidak jahat. Hehe, penasaran pengen baca bukunya

    ReplyDelete
  2. Seandainya memiliki kemampuan membuat ramuan seperti Zag, ramuan apa yang akan teman-teman ciptakan? Tuliskan nama ramuan dan fungsinya ya....
    Jawaban:
    Ramuan kematian yang indah
    fungsinya memberikan fatamorgana keindahan yang mematikan hingga korban berasakan kematian yang indah. Cocok untuk yang mau bubuh diri atau senjata perang bagi mereka yang tidak tega membunuh lawan dengan cara yang keji
    -Aku percaya bahkan benda yang rasanya mengerikanpun akan menjadi sesuatu yang tidak mengerikan jika digunakan dengan semestinya. Hukum itu berlaku pula sebaliknya-

    Nama:Desita Wahyuningtias
    Akun Instagram: @desita_itsmystyle
    Akun Twitter: @desitaw97
    Link Share: https://twitter.com/desitaw97/status/975666258052972544

    ReplyDelete
  3. Jawaban: saya akan menciptakan ramuan EVIJIA KORPORIZ, yaitu ramuan yang jika diminum oleh seseorang, akan mengubah tinggi atau berat badan orang tersebut menjadi seperti yang diinginkan olehnya, karena kebanyakan tinggi atau berat badan orang di dunia ini tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
    Nama: Fembi Rekrisna Grandea Putra
    Akun Instagram: frgp3747
    Akun Twitter: @fembi_rekrisna
    Link Share: https://twitter.com/fembi_rekrisna/status/975753306231353344

    ReplyDelete
  4. Benar juga, cinta sejati bisa menyembuhkan, karena mungkin dirasakan hingga ke perasaan yang terdalam.

    ReplyDelete
  5. Jawaban: Ramuan berfikir positif fungsinya siapapun yang meminum ramuan ini ataupun menghirup aroma ramuan ini maka dia akan selalu berfikir postif tentang apa yang sedang dia alamai, dan tidak ada jangka waktunya karena ia sudah mengalir ke dalam sel darah. nama ramuan ini adalah "GOPISAN"

    Nama:farida endah
    Akun Instagram:@farida_271
    Akun Twitter:@farida_271
    Link Share:https://twitter.com/farida_271/status/975894255708221443

    ReplyDelete
  6. Klo aku ramuan pembunuh lumut. Di tembok kok lumut dtg terus ya hehe...

    ReplyDelete
  7. Wah bagus kayaknya bukunya... jadi idingatkan setiap kejadian memang Allah memberikan yg terbaik utk kita... Tuhan selalu mempunyai alasan dimana kita ditempatkan..Sukak..:D

    ReplyDelete
  8. Jadi pengen nyuruh seseorang baca buku ini biar ketemu sama jati dirinya + percaya sama Tuhan ahhahaa

    ReplyDelete
  9. Jawaban: ramuan pencari jodoh kali xixixi

    ReplyDelete
  10. RAMUAN GURU JAMAN NOW. Ya, ramuan yg menjadikan para guru jaman sekarang bisa survive dalam mengajar dan mendidik. Karena sangat miris sekal rasanya menjumpai anak-anak (anak usia sekolah) yang tingkah lakunya naudzubillaah. Pahitnya, enam dari tujuh hari dalam seminggu saya harus berjumpa dengan mereka pada acara Kegiatan Belajar Mengajar. "Ya Allaah seperti inikah tantangan pendidik jaman now?". (Waduw malah jadi curhat wkwkwk)

    Zunanto
    instagram: zunantograph
    twitter: @rzunanto
    link share: https://twitter.com/rzunanto/status/977108745447555072

    ReplyDelete
  11. Terima kasih buat teman-teman yang sudah membaca review dan ikut GA :)

    ReplyDelete