Saturday, September 6, 2014

Review: Bukan Cinta Biasa

Dok. Pribadi
Detail Buku
Judul: Bukan Cinta Biasa
Penulis: Ria Soraya dan Rini Bee
Penyunting: Gari Rakai Sambu
Penerbit: Media Pressindo
Tebal: 180 halaman
Cetakan: Pertama, 2014
ISBN: 978-979-911-440-2
Harga: Rp 28.000 Gratis (Hadiah kuis dari penulisnya)

Dibaca
Beberapa jam saja :)

Jalan Cerita
Pagi itu, Shanata, gadis mungil mahasiswi tingkat pertama Jurusan Psikologi di Universitas Pancasila Jakarta, seharusnya masuk di kelas Psikologi Perkembangan I. Karena terlambat bangun, dia pun salah masuk ke kelas Cognitive Behavioral Therapy. Namun Shanata baru menyadarinya setelah melihat daftar absensi. Pantas saja dia tidak memahami satu pun penjelasan dosen yang dia kira merupakan dosen pengganti. Sayang, Shanata terlanjur diinterogasi oleh dosen muda tersebut, sehingga akhirnya tragedi memalukan itupun terbongkar.

Ketika seluruh mahasiswa serentak menertawakannya, dia menemukan seseorang bermata teduh yang tidak ikut tertawa, tetapi tersenyum tulus kepadanya. Sejak hari itu Shanata menjadi lebih bersemangat pergi ke kampus, dengan harapan dapat bertemu dengan senior itu lagi. Belakangan, Shanata mengetahui nama senior itu, Donny. Selebihnya, dia hanya bisa menatap Donny dari kejauhan.

Secara kebetulan, sebuah novel Perahu Kertas yang sedang dibaca Shanata di kantin kampus menjadi awal mula perkenalannya dengan Ken, dosen mata kuliah Cognitive Behavioral Therapy di mana Shanata pernah salah masuk kelas. Sejak saat itu, baik secara disengaja maupun tidak, mereka menjadi semakin sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Bukan hanya di kantin, tapi juga di kedai kopi dekat kampus. Sayangnya, sebuah kenyataan pahit harus diterima Shanata. Seorang perempuan mendatangi Ken di kampus, mereka pun lalu pergi bersama. Ken ternyata telah bertunangan. Saat itulah Shanata baru sadar bahwa sepertinya dia telah jatuh hati pada Ken.

Di hari ulang tahun Shanata, Nadia sahabatnya, memberi kejutan untuknya. Nadia mengenalkan sepupunya yang bernama Rama untuk dijodohkan dengan Shanata. Ternyata Rama adalah nama panggilan lain dari Donny, pangeran impiannya. Donny merupakan sosok pasangan ideal, istimewa dan romantis. Meskipun impiannya untuk bisa dekat dengan Donny sudah terwujud, tetapi Shanata tidak dapat membohongi perasaannya. Selama enam bulan menjalin hubungan dengan Donny, dia merasa ada sesuatu yang hilang dari dirinya. Shanata selalu teringat pada Ken.

Ken yang tiba-tiba menghilang dari kehidupan Shanata, ternyata sangat merindukan Shanata. Dia sangat menyayangi Mayang, tunangannya. Namun dia merasa begitu nyaman setiap berada di dekat Shanata. Sementara itu, di Surabaya, Mayang juga merasakan kenyamanan yang terasa lain dan tidak pernah dia dapatkan dari Ken, setiap dia menikmati kebersamaan dengan Bayu, rekan kerjanya.

Ulasan
Novel duet tentang cinta segi banyak ini pantas mendapat acungan jempol. Bagaimana tidak, menggabungkan dua isi kepala, dua karakter, dan dua gaya penulisan tentu membutuhkan usaha yang tidak mudah. Namun novel yang menggunakan sudut pandang orang ketiga ini tidak seperti ditulis oleh dua orang. 

Penggambaran setting-nya tidak terlalu detail, tetapi bagi saya sih tidak masalah. Karakter setiap tokohnya cukup kuat dan konsisten sejak awal hingga akhir cerita. Di antara beberapa tokoh dalam novel ini, favorit saya sih Bayu ;) Walaupun temanya sudah tidak baru lagi dan ending-nya mudah ditebak, namun saya tidak merasa bosan sama sekali ketika membaca novel ini. Selain karena jumlah halaman yang tidak terlalu tebal dan pergantian bab yang tidak terlalu panjang, juga karena cerita ini ditulis dengan begitu apik. Padahal ini adalah karya duet kedua penulis yang pertama.

Saya suka dengan pesan yang tersirat dalam novel ini, bahwa cinta harus diperjuangkan. Jangan sampai kita terjebak dengan orang yang salah, hanya karena perasaan yang kita kira adalah cinta. Karena rasa cinta berbeda tipis dengan rasa kagum atau rasa sayang. Hanya hati yang bisa membedakannya.
Hati bukanlah kaki yang bisa diperintah begitu saja untuk berjalan. Hati tak pernah berteman dengan logika. Ia hanya akan bersahabat dengan waktu (hal 176).
Yang saya sayangkan, tidak ada penjelasannya bagaimana Ken yang seorang dosen dan tidak pernah diceritakan senang menulis, bisa tiba-tiba menjadi seorang penulis di akhir cerita. Selain itu, desain sampulnya juga kurang unyu. Padahal layout-nya sudah oke banget :)

Rating
Tiga dari lima bintang. Terima kasih Mbak Rini Bee, saya terhibur dengan ceritanya ;)

3 comments:

  1. Hmm, perlu diburu di toko buku nih mak. Tengkiu ya

    ReplyDelete
  2. belum pernah baca novel yang ditulis duet...bookmark bukunya akh

    ReplyDelete
  3. Hatur nuhun pisan ya neng lia buat resensinya..

    Maaf baru sempet kasih komen sekarang. Mudah-mudahan terhibur sama 'Bukan Cinta Biasa'nya ya.. :D



    salam,


    rinibee

    ReplyDelete